8.2.11

BAB IV. SHALAT - Dzikir dan Doa sesudah Shalat

5. DZIKIR DAN DOA SESUDAH SHALAT

Setelah melaksanakan shalat fardhu, Rasulullah SAW banyak membaca dzikir dan do’a-do’a. Dzikir dan do’a yang dibaca Rasulullah SAW banyak dan beragam. Sekali waktu Rasulullah SAW membaca do’a dan dzikir tertentu, di lain waktu ia SAW membaca yang lain. Berikut beberapa tuntunan yang diberikan Rasulullah dalam dzikir dan do’a sesudah shalat.

136. Dari Tsauban RA, ia  berkata,
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ :كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ إِسْتَغْفَرَثَلاَثًا وَقَالَ : َاللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَمِ . رواه الجماعة إلا البخارى
Dari Tsauban, ia berkata, ”Adalah Rasulullah SAW apabila selesai shalat, maka ia membaca ishtigfar tiga kali dan membaca, ”ALLAHUMMA ANTASSALAAM … (Ya Allah Engkaulah keselamatan dan daripada-Mu keselamatan itu berasal, Maha Suci Engkau, Wahai Pemilik kebesaran dan kemuliaan). (H.R. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah.)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ سَبَّحَ اللهَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ وَحَمِدَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ وَكَبَّرَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ. فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُوْنَ.وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ، غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ" .رواه  مسلم
137. Dari Abu Hurairoh RA ia berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa membaca tasbih kepada Allah setiap kali shalat sebanyak 33x, lalu membaca tahmid 33 kali pula, dan bertakbir kepada Allah 33 kali, hingga jumlahnya 99 kali, kemudian untuk mencukupkan seratus dibacanya, “LAILAHA ILLALLAH …” (Tiada ilah kecuali Allah sendiri, tidak ada sekutu bagi-Nya,milik-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan). (H.R Muslim)
وَعَنِ الْمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ الـنَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْلُ : دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. : َاللّهُمَّ لاَمَانِعَ لِمَاأَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَامَنَعْتَ وَلاَيَنْفَعُ
 ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ. متفق عليه
138. Dan dari Mughiroh bin Syu’ban RA, sesungguhnya Nabi SAW biasa sesudah shalat wajib membaca, “LA ILAHA ILLALLAH ...” (Tiada ilah kecuali Allah yang Esa tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya pula segala puji. Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, sesungguhnya tidak ada satu pun orang yang dapat menghalang-halangi apa yang hendak Engkau berikan dan tidak pula satu pun orang yang dapat memberikan apa yang Engkau tahan, dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang kaya di sisi-Mu). (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)